Fakultas Kedokteran UNJANI

Fakultas Kedokteran UNJANI
Fakultas Kedokteran UNJANI

Sunday, September 10, 2017

Magnetic Resonance Imaging ( MRI )




Nama : Azkia Hanifa
NIM : 4111171018







1.  Pengertian
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetic inti atom hidrogen. Untuk mengetahui lebih lanjut, Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
Dasar dari pencitraan resonansi magnetik (MRI-Magnetic Resonance Imaging) adalah fenomena resonansi magnetik dari inti benda. Resonansi magnetik sendiri adalah getaran inti atom (nukleon) karena adanya penyearahan momen magnetik inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.

 

2.  Sejarah Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Sejarah sistem Magnetic Resonance Imaging (MRI) diawali dengan penemuan teori Nuclear Magnetic Resonance(NMR) atau Resonansi Magnetik Inti. Percobaan NMR yang sukses pertama kali dilakukan pada tahun 1946 secara terpisah oleh dua orang ilmuwan di Amerika Serikat. Dua ahli fisika yaitu Felix Bloch, yang bekerja di Stanford University, dan Edward Purcell, dari Harvard University, menemukan bahwa saat nukleus diletakkan dalam suatu medan magnet maka nukleus akan menyerap energi dalam daerah spektrum frekuensi radio dan akan memancarkan kembali energi yang diserap tersebut saat nukelus kembali ke keadaan normalnya. Hubungan antara kekuatan medan magnet dan frekuensi radio dalam percobaan ini telah didemonstrasikan sebelumnya oleh fisikawan Irlandia yang bernama Sir Joseph Larmor (1857-1942). Oleh sebab itu hal ini dikenal dengan hubungan Larmor yang menyatakan frekuensi angular dari gerakan presesi (precession) spin inti atom akan sebanding dengan kekuatan medan magnet. Fenomena ini diberi nama NMR yang merupakan singkatan dari:

•“Nuclear” karena hanya inti atom (nukleus) dari jenis atom tertentu saja yang dapat mengalami gejala seperti ini
•”Magnetic” karena diperlukan medan magnet
•”Resonance” karena ada ketergantungan antara medan magnet dan frekuensi radio

3.  Cara Kerja Mesin MRI
Mesin MRI memiliki kumparan magnet yang menghasilkan medan magnet kuat yang digunakan untuk memindai pasien.  Medan magnet akan menyebabkan atom hidrogen dalam tubuh manusia memposisikan diri di sepanjang medan magnet.Atom hidrogen ideal digunakan dalam pemindaian karena tubuh manusia didominasi air yang terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.Mesin kemudian mengeluarkan serangkaian frekuensi radio (RF) yang menyebabkan hanya atom hidrogen yang tereksitasi. Saat atom hidrogen yang tereksitasi berusaha kembali ke posisi di sepanjang medan magnet yang dihasilkan mesin, atom-atom tersebut melepaskan kelebihan energi yang diambil dari gelombang RF.Mesin lantas mendeteksi dan mencatat pelepasan energi tersebut. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin diminta menelan atau mendapatkan suntikan agen kontras, biasanya gadolidium, sebelum menjalani pemindaian MRI.Agen kontras membuat gambar MRI memiliki resolusi yang lebih baik sehingga memudahkan analisis.

4.  Kelebihan MRI
 Beberapa faktor kelebihan yang dimiliki oleh MRI adalah kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostic jaringan lunak. Kualitas gambar MRI dapat memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti.

5.  Instrumen MRI terdiri dari:

A. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet.
B. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari 3 buah kumparan koil, yaitu :

·        Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagital
·        Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal
·        Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial

Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka terbentuk potongan oblik.
a)   Sistem frekuensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frekuensi serta mendeteksi sinyal.
b)  Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan urutan pulsa,   mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra. Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film Rongent atau untuk menyimpan citra

6.  contoh 3 potongan gambar hasil MRI :







 




Referensi:



No comments:

Post a Comment